24 April 2009

Hampir semua orang tua akan merasa cemas apabila buah hatinya sedang sakit, apalagi kalau disertai demam, tak mau makan dan cerewet. Para orang tua umumnya dapat dengan cepat mengenali adanya keluhan si kecil bila sakit.
Selain gejala yang nyata seperti adanya ruam (bercak kemerahan) di kulit, muntah-muntah atau kesakitan, adapula petunjuk lain untuk mengenali anak yang sakit, seperti hilangnya nafsu makan (terutama pada bayi), lesu, cengeng dan rewel tidak seperti biasanya.

Apabila anak sedang sakit walaupun tidak berat, ia cenderung menjadi cemas, rewel dan membutuhkan lebih banyak perhatian dari biasanya. Karena itu, kehadiran orang tua merupakan bagian yang sangat penting dalam perawatan anak di kala sakit untuk membesarkan hatinya.



Anak yang sakit tidak harus tinggal di tempat tidur seharian penuh. Jika ia merasa cukup kuat untuk bangun sebaiknya diperbolehkan bermain di dalam rumah. Tetapi bila anak segan bangun dan memang harus istirahat, cegahlah rasa bosan dengan menyediakan berbagai mainan.

Di saat sakit, anak tidak sekuat biasanya sehingga tidak menyukai mainan yang terlalu menuntut konsentrasi. Ia biasanya cenderung meminta perhatian yang lebih, makanya sebaiknya sediakan lebih banyak waktu bersamanya.

Nafsu makan anak yang sedang sakit umumnya juga berkurang, namun hal itu tak perlu dirisaukan. Tak ada penyakit yang menuntut suatu diet khusus pada anak sakit, namun bila anda takut si kecil kurang makan, maka bujuklah dia dengan makanan kesukaannya.

Kamar tempat anak sakit haruslah dengan temperatur yang nyaman yaitu sekitar 18 derajat Celcius dan ada ventilasinya. Jangan terlalu panas, karena bisa tambah demam.
Jika si kecil mengidap penyakit menular seperti campak, cacar air dan lainnya dan ada risiko menulari orang lain, sebaiknya jauhkan dari orang lain atau lakukan isolasi di kamar khusus.

Bila harus dirawat di rumah sakit, para orang tua perlu sebanyak mungkin menemaninya dan menyakinkan bahwa dia akan segera pulang. Jangan lupa bawakan mainan kesukaannya dan jaga agar dia terhibur selama di rumah sakit.

Dalam pemberian obat-obatan untuk mudahnya biasanya berbentuk cair dan beraroma buah. Untuk memastikan ketepatan dosis obat, biasanya untuk bayi dengan alat tetes, sedang anak yang lebih besar menggunakan sendok ukuran yang tersedia dalam kemasan obat.

Apabila anak menolak, tuangkan obat pada bagian belakang tenggorokan karena syaraf perasa ada di bagian depan lidah. Bujuk anak baik-baik supaya minum obat, jangan sampai ada unsur paksaan.

Segeralah meminta bantuan medis ke fasilitas kesehatan terdekat atau ke dokter apabila penyebab gejala yang timbul tidak diketahui secara pasti, perawatan sendiri gagal atau bila kondisinya semakin memburuk atau anak menolak minum atau tampak makin limbung.

Tips Turunkan Demam
1. Kurangi pakaiannya, jangan pakai selimut atau baju tebal
2. Jaga suhu kamar pada 15 oC
3. Kompres dengan air hangat menggunakan spon/handuk kecil
4. Berikan obat penurun panas (seperti parasetamol, ibuprofen atau asetosal) dengan dosis yang dianjurkan
5. Perbanyak minum, sedikitnya 1 liter per harinya

0 Comments:

Post a Comment