27 Februari 2008

Selamat pagi, nak... bagaimana tidurnya tadi malam, nyenyak ? itulah sapaan yang setiap pagi aku dengar dari mulut ibuku 25 tahun yang lalu. Setiap pagi beliau selalu membangunkan aku untuk mandi, sarapan pagi lalu berangkat ke sekolah. walaupun ibuku berprofesi sebagai seorang guru dimana setiap hari, pagi-pagi sekali beliau harus sudah berangkat ke sekolah tempatnya biasa mengajar, tapi beliau tidak pernah absen menyiapkan sarapan pagi untuk kakakku, aku dan adik-adikku.
Tidak pernah aku mendengar ibu mengeluh capek atau merasa repot atau keberatan dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru dan sebagai ibu. Setiap berada disamping beliau hati kami merasa tenang, nyaman dan bahagia. beliau sosok ibu yang sabar, walaupun memiliki anak yang banyak, dimana seluruh kebutuhan ekonomi bertumpu pada dirinya sendiri, karena bapakku hanya seorang wiraswasta, yang memiliki penghasilan tidak tetap, tidak pernah aku mendengar beliau mengeluh tentang penghasilan yang kecil, tidak pernah beliau mengeluh kurang, ini tidak punya, itu belum ada, beliau benar-benar sosok yang sangat aku kagumi, yaitu sifat beliau yang selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepadanya, baik itu dalam hal rezeki, kesehatan, dan anak-anak yang dititipkan kepadanya. sedangkan aku, di usiaku yang 32 tahun dan telah memiliki keluarga, untuk menghidupi anak yang hanya 3 orang saja kadang masih mengeluh kuranglah, tidak punya inilah, belum beli itulah, padahal dari segi pemasukan jelas jauh banget dengan ibuku, sedangkan ibuku dulu memiliki 7 anak !!! duhhh... benar-benar salut banget aku dengan ibuku. Kalo untuk urusan ibadah, hmm... beliau benar-benar menakjubkan, sholat malam tidak pernah tinggal, puasa apalagi, dalam urusan dunia beliau tidak terlalu fokus, kecuali untuk urusan akhirat. beliau sering menasehatkan aku supaya jangan terlalu hanyut dalam kehidupan dunia, karena itu hanya tipuan mata dan sifatnya sementara.

Ibuku mengatakan padaku, Ambilah dari kehidupan dunia ini secukupnya untuk kebutuhan hidup kamu, jangan sampai mengorbankan kehidupan akhiratmu. karena kita pasti kembalinya kesana, membawa amal perbuatan yang kita lakukan selama hidup didunia, bukannya harta yang akan menyelamatkan kita nanti, tapi amal ibadah kitalah kelak yang akan menolong kita dikehidupan sana. Hal ini benar-benar saya tanamkan dalam hati saya, bahwa semua yang dikatakan ibuku memang benar adanya, karena kalo cuma ingin mengikuti hawa nafsu, pastilah harta sebesar gunung tidak akan pernah cukup bagi kita.

Kita akan merasa kurang, kurang dan kurang. Banyak pengalaman yang bisa kita lihat dari kehidupan sehari-hari dimana banyak orang yang berbuat baik, tetapi dalam hatinya sesungguhnya merencanakan sesuatu yang jahat, seperti mengambil harta yang bukan haknya, menghalalkan segala cara hanya demi memuaskan hawa nafsunya, mereka seperti sudah lupa akan dosa, lupa akan kematian yang kapan saja siap menjemput mereka, padahal mereka belum sempat bertobat.

Ibuku juga sering mengingatkan aku agar dalam hubungan sesama manusia kita tidak boleh memiliki sifat pendendam, pembohong, dengki, iri hati dan sombong. karena semua sifat itu akan membuat hidup kita sengsara. jika orang berbuat zalim pada kita, balaslah dengan kebaikan, kata ibuku kemudian doakanlah orang itu agar hatinya terbuka dan menyadari kesalahannya. jika orang itu tidak juga menyadari kesalahannya, serahkan semua kepada allah, karena bisa saja itu ujian kesabaran bagi kita.

Sekarang ibuku sudah tiada, setelah mengalami koma selama tiga minggu karena sakit sirosis hati yang dideritanya beliau menyerah, dan akhirnya berpulang kepada sang khalik pada tahun 2003 di usia 60 tahun, dimana saat itu beliau baru 6 bulan memasuki masa pensiun, hal ini seolah menunjukkan kepada kami anak-anaknya, bahwa ibuku benar-benar ingin hidupnya berguna bagi manusia lain, dia ingin umur yang diberikan allah kepadanya memberikan berkah bagi dirinya, dan ilmu yang dimilikinya berguna bagi murid-murid yang diajarnya selama ia menjadi guru. Tugasnya sebagai khalifah didunia selesai sudah, kini kami anak-anaknya hanya bisa berdoa kepada Allah bagi almarhumah ibu, semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa beliau selama hidup, menerima segala amal ibadah yang telah dilakukan dan memberikan tempat yang layak disisi Allah di surga. Amin.....

Allahumma firghli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami sewaktu kami kecil...... Amiennnn

26 Februari 2008

CINTA

Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang karena pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.

CINTA

Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.

CINTA

Cinta tidak menyadari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.

CINTA

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.

CINTA

Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang

ATAS NAMA CINTA

Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.

CINTA YANG BERLALU

Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya.

CINTA LELAKI

Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.

TAKDIR CINTA

Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.

CINTA PERTAMA

Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencoba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di sebalik kepahitan yang penuh misteri.

LAFAZ CINTA

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

LAFAZ CINTA

Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan

KALIMAH CINTA

Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya.

25 Februari 2008

BERBAGI

Suatu hari mungkin kita punya setumpuk kabar gembira yang ingin segera diceritakan pada sahabat dan pasangan. Kali lain, segumpal kecewa hadir mengisi hari, dan kitapun, lagi-lagi mencari seseorang , untuk berbagi rasa.

Pada dasarnya, manusia memang membutuhkan kehadiran manusia lain untuk berbagi. berbagi beban, berbagi rasa, berbagi tenaga, berbagi pikiran, berbagi apa-apa yang dimiliki. Sigembira yang berbagi tak akan kehilangan apapun kecuali bertambah bahagia. Si penerima sharing duka, tak akan kerugian apapun kecuali bertambah bijak dan tulus.

Dengan berbagi, muncul keseimbangan juga efisiensi. tak ada jurang membentang antara sipunya dan tak berada. Tak ada waktu terbuang sia-sia karena yang satu bertopang dagu disaat yang lain bekerja keras. bahkan, kemauan berbagi inilah yang akan mengasah jiwa-jiwa menjadi halus rasa, peduli sesama, serta penuh syukur kepada illahi.
Berbagi dengan penuh keikhlasan, dan ketulusan begitu bernilainya disisi Allah. Begitu pula berbagi rasa, pikiran, beban dan segala kepedulian yang bermuara pada cinta dan persaudaraan dapat menjadi indikator keimanan.
Namun, berbagi yang didasari cinta dan sekaligus menjadikan diri peduli pada sesama memang tak mudah dilakukan. kadang seseorang nampak berbagi meski hatinya mencaci. orang lain mungkin saja mengaku peduli meski sesungguhnya tak pernah mau memahami.
Berbagi yang didasari atas cinta dan kepedulian, bahwa segala kebaikan yang kita inginkan terjadi pada diri sendiri kita harapkan juga terjadi pada diri oranglain, akan menoreh kepercayaan, kasih sayang, bahkan ketaatan.
Namun, berbagi yang hanya sekedar permainan kata, himbauan atau unjuk kamera, justru berpeluang memupuk ketidak percayaan, iri hati bahkan pengingkaran.

Jelaslah sudah, untuk meraih segala kepercayaan, segenap cinta dan ketaatan, tunjukkan bahwa empati dan kemauan berbagi ini benar-benar bermuara dari wujud cinta dan rasa peduli. Dalam karya nyata, dalam suka duka, bermula dari diri sendiri.

22 Februari 2008

Bagaimana kami tahu bahwa cinta kami cukup dalam untuk menghantar kami ke arah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang sempurna?

Bagaimana kami dapat yakin bahwa cinta kami ini cukup matang untuk diikat sumpah nikah serta janji untuk berdampingan seumur hidup sampai maut memisahkan?

Pertama, Ujian untuk merasakan sesuatu bersama.

Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan.Cinta sejati memikirkan pihak yang lainnya, bukan memikirkan diri sendiri. Jika kalian membaca sesuatu, pernahkah kalian berpikir, aku ingin membagi ini bersama sahabatku?


Jika kalian merencanakan sesuatu, adakah kalian hanya berpikir tentang apa yang ingin kalian lakukan, ataukah apa yang akan menyenangkan pihak lain?

Sebagaimana Herman Oeser, seorang penulis Jerman pernah mengatakan, "Mereka yang ingin bahagia sendiri,janganlah kawin. Karena yang penting dalam perkawinan ialah membuat pihak yang lain bahagia. Mereka yang ingin dimengerti pihak yang lain, janganlah kawin. Karena yang penting di sini ialah mengerti pasangannya.


Maka batu ujian yang pertama ialah:

"Apakah kita bisa sama-sama merasakan sesuatu?

Apakah aku ingin menjadi bahagia atau membuat pihak yang lain bahagia?"

Kedua, Ujian kekuatan.

Saya pernah menerima surat dari seorang yang jatuh cinta, tapi sedang risau hatinya. Dia pernah membaca entah di mana, bahwa berat badan seseorang akan berkurang kalau orang itu betul-betul jatuh cinta. Meskipun dia sendiri mencurahkan segala perasaan cintanya, dia tidak kehilangan berat badannya dan inilah yang merisaukan hatinya. Memang benar, bahwa pengalaman cinta itu juga bisa mempengaruhi keadaan jasmani. Tapi dalam jangka panjang cinta sejati tidak akan menghilangkan kekuatan kalian; bahkan sebaliknya akan memberikan kekuatan dan tenaga baru pada kalian. Cinta akan memenuhi kalian dengan kegembiraan serta membuat kalian kreatif, dan ingin menghasilkan lebih banyak lagi.


Batu ujian kedua:

"Apakah cinta kita memberi kekuatan baru dan memenuhi kita dengan tenaga kreatif, ataukah cinta kita justru menghilangkan kekuatan dan tenaga kita?"

Ketiga, Ujian penghargaan.

Cinta sejati berarti juga menjunjung tinggi pihak yang lain. Seorang gadis mungkin mengagumi seorang jejaka, ketika ia melihatnya bermain bola dan mencetak banyak gol. Tapi jika ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ayah dari anak-anakku? ", jawabnya sering sekali menjadi negatif. Seorang pemuda mungkin mengagumi seorang gadis, yang dilihatnya sedang berdansa. Tapi sewaktu ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ibu dari anak-anakku? ", gadis tadi mungkin akan berubah dalam pandangannya.

Pertanyaannya ialah: "Apakah kita benar-benar sudah punya penghargaan yang tinggi satu kepada yang lainnya? Apa aku bangga atas pasanganku?"

Keempat, Ujian kebiasaan.

Pada suatu hari seorang gadis Eropa yang sudah bertunangan datang pada saya. Dia sangat risau, "Aku sangat mencintai tunanganku," katanya, "tapi aku tak tahan caranya dia makan apel." Gelak tawa penuh pengertian memenuhi ruangan.

"Cinta menerima orang lain bersama dengan kebiasaannya. Jangan kawin berdasarkan paham cicilan, lalu mengira bahwa kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah di kemudian hari. Kemungkinan besar itu takkan terjadi. Kalian harus menerima pasanganmu sebagaimana adanya beserta segala kebiasaan dan kekurangannya.

Pertanyaannya: "Apakah kita hanya saling mencintai atau juga saling menyukai?"


Kelima, Ujian pertengkaran.

Bilamana sepasang muda mudi datang mengatakan ingin kawin, saya selalu menanyakan mereka, apakah mereka pernah sesekali benar-benar bertengkar - tidak hanya berupa perbedaan pendapat yang kecil, tetapi benar-benar bagaikan berperang. Seringkali mereka menjawab, "Ah, belum pernah, pak, kami saling mencintai."

Saya katakan kepada mereka,"Bertengkarlah dahulu - barulah akan kukawinkan kalian."

Persoalannya tentulah, bukan pertengkarannya, tapi kesanggupan untuk saling berdamai lagi. Kemampuan ini mesti dilatih dan diuji sebelum kawin. Bukan seks, tapi batu ujian pertengkaranlah yang merupakan pengalaman yang "dibutuhkan" sebelum kawin.

Pertanyaannya: "Bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah?"


Keenam, Ujian waktu.

Sepasang muda mudi datang kepada saya untuk dikawinkan. "Sudah berapa lama kalian saling mencintai?" tanya saya.

"Sudah tiga, hampir empat minggu," jawab mereka. Ini terlalu singkat. Menurut saya minimum satu tahun bolehlah. Dua tahun lebih baik lagi. Ada baiknya untuk saling bertemu, bukan saja pada hari-hari libur atau hari minggu dengan berpakaian rapih, tapi juga pada saat bekerja di dalam hidup sehari-hari, waktu belum rapi, atau cukur, masih mengenakan kaos oblong, belum cuci muka, rambut masih awut-awutan, dalam suasana yang tegang atau berbahaya. Ada suatu peribahasa kuno, "Jangan kawin sebelum mengalami musim panas dan musim dingin bersama dengan pasanganmu."


Sekiranya kalian ragu-ragu tentang perasaan cintamu, sang waktu akan memberi kepastian. Tanyakan:

"Apakah cinta kita telah melewati musim panas dan musim dingin? Sudah cukup lamakah kita saling mengenal?"

21 Februari 2008

Suami adalah kepala rumah tangga, dialah nahkoda bahtera yang sedang mengarungi lautan kehidupan keluarga, dialah yang mengatur dan bertanggung jawab atas segala yang terjadi dalam rumah tanggal, khususnya hubungan suami istri.
Tugas berat ini bisa berjalan dengan baik, kalau seandainya adanya keharmonisannya dengan sang istri yang tercinta. Bukan suami saja yang berhak mendapatkan rasa kesenangan dari sang istri, tapi sebaliknya sang istri berhak juga mendapatkan hal itu dari sang suami. Dalam artikel yang singkat ini, ada beberapa poin sebagai renungan sang suami dalam rangka menjalin keharmonisan rumah tangga........


Wahai sang suami ....
Apakah membebanimu wahai hamba Allah, untuk tersenyum di hadapan istrimu dikala anda masuk ketemu istri tercinta, agar anda meraih pahala dari Allah?!!

Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala anda melihat anak dan istrimu?!!

Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat anda menghampiri dirinya?!!

Apakah memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan meletakkannya di mulut sang istri, agar anda mendapat pahala?!!

Apakah termasuk susuh, kalau anda masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap : Assalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh agar anda meraih 30 kebaikan?!!

Apa yang membebanimu, jika anda menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan?!!

Tanyalah keadaan istrimu di saat anda masuk rumah!!

Apakah memberatkanmu, jika anda menuturkan kepada istrimu di saat masuk rumah : Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun.

Sesungguhnya, jika anda betul-betul mengharapkan pahala dari Allah walau anda letih dan lelah, anda mendekati sang istri tercinta dan menjimaknya, maka anda mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah bersabda :Dan di air mani seseorang kalian ada sedekah.

Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika anda berdoa dan berkata : Ya. Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya.

Ucapan baik adalah sedekah.
Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.
Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.
Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa.
Berhubungan badan mendapatkan pahala.

18 Februari 2008

Teladan Abdul Qadir Jaelani

Suatu hari Abdul Qadir Jaelani berangkat mengikuti suatu kafilah yang hendak berangkat menuju baghdad. Ditengah jalan, yaitu disuatu tempat yang bernama Hamdan, kafilah itu diserang sekumpulan penyamun. Para penyamun itu tidak memperdulikan Abdul Qadir, lantaran tampangnya yang seperti orang miskin saja. Tetapi salah seorang dari kawanan penyamun itu menghampirinya dan bertanya kepadanya kalau-kalau ia membawa uang. Abdul Qadir teringat kepada pesan ibunya yang menyuruhnya untuk tidak berbuat bohong. maka berkatalah ia, " ya, aku membawa delapan puluh keping uang mas yang dijahit oleh ibuku didalam bajuku". Penyamun itupun terkejut mendengar keterusterangan Abdul Qadir itu. Mereka heran melihat orang berkata dengan terus terang, tanpa mau berbohong. Dibawalah Abdul Qadir oleh mereka untuk menghadap ketua mereka. Ia ditanya oleh sang ketua seperti ia ditanya oleh penyamun tadi, dan Abdul Qadirpun menjawab seperti sediakala. Ketua penyamun itu menyuruhnya untuk membuka bajunya. Setelah baju itu dibuka, benarlah bahwa didalam baju itu terdapat delapan puluh keping uang mas. Sang ketua pun merasa heran, lantas bertanya kepadanya mengapa ia mau berkata dengan terus terang.
Kemudian Abdul Qadir menceritakan perkaranya dengan ibunya dan pesan ibunya agar tidak berbohong. Selanjutnya ia mengatakan bahwa sekiranya didalam awal perjalanannya untuk menuntut ilmu agama itu telah berkata bohong, maka ada kemungkinan ilmu agama yang dituntutnya itu tidak akan ia dapatkan dengan memuaskan hati.

Setelah mendengar tutur cerita Abdul Qadir itu, sang ketua penyamun itupun menangis mencucurkan airmatanya, lalu rebah dan terduduk dan terus bertobat memohon ampun dari segala dosanya yang telah ia lakukan. selanjutnya diceritakan bahwa ketua penyamun itu adalah muridnya yang pertama.

15 Februari 2008

Dari cekcok besar, ribut mulut sampai diem-dieman, bagai lagu lama dengan aransemen baru, diulang dan terjadi dalam setiap rumah tangga. Kata pendahulu kita, itu bumbu kehidupan. Kalau keterusan….gimana ya ?

Suatu hari, si kecil yang rewel seharian langsung nempel digendongan si ibu yang baru pulang dari kantor. Saat makan bersama pun si kecil tetap mau dipangkuan ibunya. Duh, capek dan jengkel rasanya. Selesai makan, si suami bersiap mau pergi lagi, rupanya dia ada janji kontrol ke dokter gigi dan seperti biasa, minta ditemani si istri karena si suami memang "trauma" dengan suara mesin alat bor gigi sehingga perlu si istri menemaninya. Saat si istri berusaha menolak permintaan suami, segera terjadi tarik urat leher, masing-masing mempertahankan kepentingannya.
Ibu putri yang sedang ada di situ menengahi, "Nak, ganti baju dan pergilah temani suamimu". Sambil bersungut-sungut akhirnya mereka berdua berangkat ke dokter gigi.

Esok hari, sang bunda memanggil dan memberi nasehat, "Putri, bunda harap kalian jangan berantem di depan bunda. Jika itu terjadi, putri harus tau prinsip bunda yakni bunda tidak akan membela putri di depan suamimu walaupun mungkin putri di pihak yang benar. Jangan meminta bunda menjadi pembelamu dikehidupan rumah tangga kalian, mengerti ya?".

Beberapa hari kemudian, sang bunda terlihat sibuk di dapur, dengan tangannya yang telah menua dan berkerut, dia membuat makanan yang disukai si menantu dan menyuguhkannya sendiri kehadapan menantunya. "Nak, ibu buatkan makanan kesukaanmu. Makanlah mumpung masih panas". Kemudian ditunggui si menantu menyantap makanan sambil berbincang ringan. Di sela getar suara tuanya, sang bunda menyampaikan pesan, "Nak, ibu titip anak ibu ya, tolong anak yang sabar. Putri masih muda, pasti banyak berbuat salah, tolong ajari dia. Ibu percaya, kalian adalah jodoh yang dipasangkan oleh Yang Maha Kuasa, maka kalian harus saling menjaga rumah tangga kalian dengan baik". Dengan tangan masih memegang sendok, tiba-tiba terdengar isak lirih si menantu, "Maafkan saya bu, saya mungkin kurang sabar selama ini. Saya berjanji akan belajar untuk bersikap lebih baik dan lebih mencintai keluarga saya. Ibu jangan kuatir. Saya pasti bisa, mohon doa restu dari ibu".

Netter yang berbahagia….,

Sebagai pelaku rumah tangga, kemelut apapun yang terjadi adalah tanggung jawab kita sendiri. Kita lah yang harus belajar untuk menyelesaikannya. Masalah pasti ada, gesekan pasti timbul, resepnya : masalah gede dikecilin, masalah kecil disingkirin, bukan sebaliknya, masalah kecil digedein, masalah gede diledakin.

Selisih paham di dalam kehidupan rumah tangga adalah hal yang biasa. Perbedaan latar belakang, kedewasaan kepribadian, sikap mau menang sendiri dan komunikasi yang kurang terbuka diantara pasangan, biasanya sebagai penyebab perselisihan. Lebih dari itu, entah kapan dan kenapa, cinta menjadi penuh kalkulasi. Si istri merasa, aku kan sudah melakukan “bla bla bla” , maka kamu “seharusnya” melakukan “bla bla bla”. Begitu juga dengan si suami. Jika aku sudah melakukan “begini”, kamu harus “begitu” dst. Jika cinta kalkulasi seperti itu, kemana akan di bawa pernikahan ini? Lebih-lebih jika ada ekspektasi/harapan terhadap pasangan kita dan kenyataan tidak sesuai dengan harapan, pasti akan menimbulkan perasaan kecewa, jengkel, marah, benci dan kemudian pertengkaran berkelanjutan di kemudian hari.

Lalu, bagaimana cinta bisa dipertahankan untuk waktu yang lama? Usaha itu harus dimulai dari kesadaran diri sendiri! Yakni : senantiasa berusaha melakukan segala sesuatu dengan tulus dan ikhlas! (jangan merasa rugi bila sudah melakukan suatu kebaikan). Jika cinta didasari dengan keinginan yang ikhlas untuk memberi kepada pasangan kita, niscaya rumah tangga kita akan awet hingga “maut memisahkan kita”.

Semoga melalui perjalanan waktu, dengan belajar terus menerus, kita bisa menjadi manusia yang ikhlas demi kebahagiaan keluarga kita sendiri.

Cinta adalah:

Sesuatu yang dimulai dari persahabatan, yang terus berkembang tiap harinya. Didalamnya, ketertarikan fisik hanyalah salah satu aspek dari perasaan yang dibagi bersama. Sesuatu yang mengajar kita menjadi sabar dan merencanakan masa depan dengan percaya diri dan tak terburu-buru.
Sesuatu yang melibatkan pengertian dan kerelaan menerima si dia beserta apapun kekurangannya. Ketika kedua orang yang terlibat di dalamnya bisa menjadi diri mereka sendiri dan merasa nyaman satu sama lain. Sesuatu yang melibatkan kejujuran, rasa hormat dan percaya. Di dalam cinta tak ada rasa curiga sehingga yang ada hanya rasa tenang dan aman. Sesuatu yang selalu memberi kita kekuatan dalam menghadapi apapun. Sesuatu yang diberikan dan diterima. Ketika kita tetap merasa dekat dengan pasangan kita, walau berada jauh sekali. Sesuatu yang tetap bisa seimbang dengan aspek hidup lainnya selain hubungan. Sesuatu dimana keduanya bisa menghadapi baik masa senang maupun sulit di antara mereka. Sesuatu yang
membuat kita berpikir dan melihat lebih jauh. Singkatnya, cinta membuat kita menjadi orang yang lebih baik.


Tergila-gila adalah:

Gairah instant yang akan habis seiring dengan berjalannya waktu. Sesuatu yang sangat melibatkan ketertarikan. Ketika kalian bersama, yang diharapkan terakhir hanyalan intimitas. Sesuatu yang tidak hanya melibatkan rasa curiga, tapi juga tidak percaya pada pasangan, maupun kepada diri sendiri. Sesuatu yang membuat kita mengambil keputusan terburu-buru. Ketika kita selalu memiliki perasaan tak aman bahwa kita akan kehilangan pasangan kita suatu saat. Tak pernah puas akan pasangan kita, dan merasa terganggu dengan berbagai kekurangannya. Sesuatu yang membuat kita merasa gelisah dan stres ketika si dia tidak sedang bersama kita. Sesuatu yang membuat kita merasa gembira dan bersemangat, tapi bukan bahagia dalam arti yang sesungguhnya. Sesuatu yang bisa membuat kita melakukan hal-hal yang bisa kita sesali nanti, tidak seperti cinta.

14 Februari 2008

Cinta itu buta
mengapa .....?
karena membuat sang pecinta lupa diri...
rela melakukan apa saja untuk orang yang dicintainya
memberikan segenap hati dan pikirannya...
walaupun harus mengorbankan jiwa dan raga....
seperti yang terjadi pada romeo dan juliet.....
tetapi ketika hati sang pecinta terluka
cinta juga bisa membawa petaka...
maka hati-hatilah dengan cintamu...

Cinta itu indah
mengapa..... ?
karena bisa membuat hidup lebih baik dan berarti
karena menimbulkan berjuta rasa dan harapan..
ketika hati telah terisi cinta, maka cinta itu akan memberi ruang antara rindu, sayang, benci, marah yang menyatu dalam lekatan waktu

Cinta sejati tidak mengharap imbal balik...
karena ia akan selalu memberi dengan rela
sang pecinta sejati akan selalu berusah mempertahankan cintanya...
walau akhirnya berujung duka...
karena cukup baginya
melihat orang yang dicintainya bahagia...
walau hatinya sendiri terluka...

Cinta itu seperti air....
selalu mengalir dan memberi kesejukan bagi siapapun yang merasakannya
bisa memberi kehidupan bagi siapapun yang memilikinya

Cinta itu seperti api...
selalu berkobar didalam hati yang penuh akan cinta
bisa membakar apapun yang ada didekatnya sehingga hancur menjadi abu...

Cinta itu seperti angin...
selalu berhembus dan memberi nafas kehidupan bagi siapapun
namun bisa datang dan pergi begitu saja dengan atau tanpa meninggalkan bekas

Cinta itu seperti tanah....
selalu memberi tempat bagi sebuah kehidupan
bisa menyuburkan hati yang gersang...

Sudahkah anda memiliki cinta ?

12 Februari 2008

Sosok makhluk yang begitu kita kenal………….

kita sering menyebutnya SAHABAT

Dia hadir……

Dia datang……

Dia ada……

dan dia begitu dekat dengan kita......

SAHABAT itu teman……

SAHABAT itu kawan……

SAHABAT itu Anugerah…

SAHABATKU adalah teman Baikku…

SAHABATKU adalah sosok Malaikatku….

SAHABATKU adalah Belahan Jiwaku…

SAHABATKU adalah Bagian dari hidupku…

Dia pembawa rasa itu….

Dia yang menghadirkan sayang itu

Dia telah ceriakan hari-hariku…

Dia membuat hidupku lebih baik dan bahagia

Dia memberikan semangat dan rasa optimis bagiku

Dialah Sahabatku…..

SAHABAT ITU cintaku….

11 Februari 2008

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya;
“Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab; “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”
“Tapi…” sang guru balik bertanya, “lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata; “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.
Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”
Sang guru masih melanjutkan; “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?”
Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.
“Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”
Sang guru masih melanjutkan; “Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda.”

10 Februari 2008

Sayang…..
Pagi ini kulihat tak ada sebuah senyuman menghias…..
Garis keras di wajahmu menampakkan sebuah kelelahan…. Diantara deru mesin dan lajunya jalanan….. kamu sendirian……

Sayang…..
kamu tak pernah menyadari….
kalau ada sepasang mata yang mencuri perhatianmu…. memperhatikan sikap keangkuhanmu….

Senyum itu…..
Senyum yang selalu kurindukan setiap saat…….
Senyum yang membuat hari sepiku menjadi benderang
Senyum yang selalu membuat hasratku menjadi terpaku

Keinginan untuk memelukmu erat……..
Dari rasa dan getaran jiwa yang dalam…….

Sayang….
Alur waktu mengatur kita dalam keterbatasan…….
Tersekat oleh serabut cinta milik yang lain………
Tak ada kesempatan….kecuali menipu diri sendiri….dan lari….

Lari……..?!
Yach….menjauh dari lingkarannya…..
Agar tak ada orang lain yang terluka…..
Agar tak ada penderitaan dan sesal ….

Sayang…..
Cinta ini bukan milik kita……
Kita tidak ditakdirkan dalam kebersamaan….
Kita tidak ditakdirkan untuk berbagi hati….
Kita hanya ditakdirkan untuk bisa merasakan ……..
Ada sesuatu yang lain……..seperti cinta….!

09 Februari 2008

Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah adalah karena cinta –cinta romantik, bukan cinta agape, yang biasa kita alami sebagai prelude ke pernikahan. Cintalah yang meyakinkan kita untuk melangkah bersama masuk ke mahligai pernikahan.
Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya yang sangat kuat untuk menarik dua individu, namun ia tidak cukup kuat untuk merekatkan keduanya.
Makin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang diperlukan untuk merekatkan kita dengan pasangan kita adalah kecocokan, bukan cinta.
Saya akan jelaskan apa yang saya maksud.
Biasanya cinta datang kepada kita ibarat seekor burung yang tiba- tiba hinggap di atas kepala kita. Saya menggunakan istilah “datang” karena sulit sekali (meskipun mungkin) untuk membuat atau mengkondisikan diri mencintai seseorang.
Setelah cinta menghinggapi kita, cinta pun mulai mengemudikan kita ke arah orang yang kita cintai itu. Sudah tentu kehendak rasional turut berperan dalam proses pengemudian ini.
Misalnya, kita bisa menyangkal hasrat cinta karena alasan-alasan tertentu. Tetapi, jika tidak ada alasan-alasan itu,
kita pun akan menuruti dorongan cinta dan berupaya mendekatkan diri dengan orang tersebut.
Cinta biasanya mengandung satu komponen yang umum yakni rasa suka.

Sebagai contoh, kita berkata bahwa pada awalnya kita tertarik dengan gadis atau pria itu karena sabarannya, kebaikannya menolong kita, perhatiannya yang besar terhadap kita, wajahnya yang cantik atau sikapnya yang simpatik, dan sejenisnya. Dengan kata lain, setelah menyaksikan kualitas tersebut di
atas timbullah rasa suka terhadapnya sebab memang sebelum kita bertemu dengannya kita sudah menyukai kualitas tersebut. Misalnya, memang kita mengagumi pria yang sabar, memang kita menghormati wanita yang lemah lembut, memang kita mengukai orang yang rela menolong orang lain dan seterusnya.
Jadi, rasa suka muncul karena kita menemukan yang kita sukai pada dirinya.
Saya yakin cinta lebih kompleks dari apa yang telah saya uraikan.
Namun khusus untuk pembahasan kali ini,saya membatasi lingkup cinta hanya pada unsur suka saja. Cocok dan suka tidak identik namun sering dianggap demikian. Saya berikan contoh.
Saya suka rumah yang besar dengan taman yang luas, tetapi belum tentu saya cocok tinggal di rumah yang besar seperti itu. Saya tahu saya tidak cocok tinggal di rumah sebesar itu sebab saya bukanlah tipe orang yang rajin membersihkan dan memelihara taman (yang dengan cepat akan bertumbuh kembang menjadi hutan). Itulah salah satu contoh di mana suka tidak sama dengan cocok.
Contoh yang lain. Rumah saya kecil dan cocok dengan saya yang
berjadwal lumayan sibuk dan kurang ada waktu mengurusnya.
Namun saya kurang suka dengan rumah ini karena bagi saya, kurang besar (tamannya). Pada contoh ini kita bisa melihat bahwa cocok berlainan dengan suka. Pada intinya, yang saya sukai belum tentu cocok buat saya; yang cocok dengan saya belum pasti saya sukai. Sekarang kita akan melihat kaitannya dengan pemilihan pasangan hidup.

Tatkala kita mencintai seseorang, sebenarnya kita terlebih dahulu menyukainya, dalam pengertian kita suka dengan ciri tertentu pada dirinya. Rasa suka yang besar (yang akhirnya berpuncak pada cinta) akan menutupi rasa tidak suka yang lebih kecil dan — ini yang penting — cenderung menghalau
ketidakcocokan yang ada di antara kita. Di sinilah terletak awal masalah.
Ini yang acap kali terjadi dalam masa berpacaran.
Rasa suka meniup pergi ketidakcocokan di antara kita, bahkan pada akhirnya kita beranggapan atau berilusi bahwa rasa suka itu identik dengan kecocokan. Kita kadang berpikir atau berharap,”Saya menyukainya, berarti saya (akan) cocok dengannya.” Salah besar!
Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik dengan cocok!
Alias, kita mungkin mencintai seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan kita.
Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi istri Adam, Ia menetapkan satu kriteria yang khusus dan ini hanya ada pada penciptaan istri manusia, yakni, “Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Kata “sepadan” dapat kita ganti dengan kata “cocok.” Tuhan tidak hanya menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, Ia sengaja menciptakan seorang wanita yang cocok untuk Adam.

Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama mereka harus cocok.
Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta (romantik) sebagai prasyarat pernikahan. Tuhan sudah memberi kita petunjuk bahwa yang terpenting bagi suami dan istri adalah kecocokan. Ironisnya adalah, kita telah menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan kepada kita dengan cara mengganti kata “cocok” dengan kata “cinta.” Tuhan menginginkan yang terbaik
bagi kita; itulah sebabnya Ia telah menyingkapkan hikmat-Nya kepada kita.
Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting ialah, apakah ia cocok denganku?
Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar keluarga di Amerika Serikat, yang mengeluhkan bahwa dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan waktu untuk menyiapkan diri memperoleh surat ijin mengemudi dibanding dengan mempersiapkan diri untuk memilih pasangan hidup. Saya kira kita telah termakan oleh motto, “Cinta adalah segalanya,” dan melupakan fakta di
lapangan bahwa cinta (romantik) bukan segalanya.

Jadi, kesimpulannya ialah, cintailah yang cocok dengan kita!


Kunci kemuliaan : Taat kepada Allah dan rasul-Nya

Kunci rezeki : Berusaha disertai dengan beristighfar dan bertaqwa

Kunci surga : Mengesakan Allah ( Tauhid )

Kunci keimanan : Berpikir tentang ayat-ayat Allah dan makhluk-makhluk ciptaannya.

Kunci Kebajikan : Kejujuran

Kunci kehidupan hati : Merenungi ( tadabbur ) al-Quran, mengadu kepada Allah pada waktu sebelum fajar, dan segera meninggalkan dosa.

Kunci ilmu : Bertanya dan mendengar dengan baik.

Kunci kemenangan dan kesuksesan : Kesabaran

Kunci keberuntungan : Ketaqwaan

Kunci bertambahnya nikmat : Bersyukur

Kunci mencintai akhirat : Zuhud terhadap dunia

Kunci agar dikabulkan oleh Allah : Berdoa

Ketika kita terbangun dipagi hari, ingatlah bahwa pagi itu juga telah menyapa beribu-ribu bahkan berjuta orang yang tidak beruntung, sementara kita sedang berada dalam kenikmatan. Ia menyapa berjuta-juta orang yang kelaparan, sementara kita sendiri kekenyangan. Ia menyapa berjuta-juta orang yang tertawan, sementara kita bebas dan merdeka. Ia menyapa berjuta-juta orang yang tertimpa musibah dan bencana, sementara kita selamat dan berbahagia bersama keluarga dan orang-orang yang kita cintai.

Betapa banyak cucuran air mata dipipi seorang wanita, betapa banyak keluhan pilu dalam hati seorang ibu, betapa banyak teriakan yang tersendat dikerongkongan anak bayi, sementara kita sendiri tersenyum senang penuh kepuasan. Maka pujilah Allah dan ucapkanlah Alhamdulillah atas kasih sayang, perhatian dan karuniaNya.

Duduk dan diskusikanlah dengan jujur bersama diri anda sendiri, bahkan bila perlu gunakanlah tabel, data, dan analisa. Hitunglah berapa kekayaan kita, harta benda yang kita miliki, kenikmatan, kebahagiaan, kecantikan/ketampanan, perhiasan, keluarga, tempat tinggal, negeri, cahaya, udara, air, makanan, dan obat-obatan. Berbahagia dan bersenang-senanglah dengan semua itu.

Firman Allah,

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya (ibrahim 14 : 13 )

Wasiat pertama dan kedua, tunduklah pada suami dengan penuh kerelaan, dengarkanlah dia dengan seksama, dan taatilah dia.

Wasiat ketiga dan keempat, cermatilah arah pandangan mata dan ciuman hidung suami, jangan sampai matanya memandang darimu sesuatu yang jelek, dan jangan sampai dia mencium darimu melainkan wangi yang paling sedap.

Wasiat kelima dan keenam, cermatilah waktu tidur dan makannya, karena rasa lapar dapat membakar amarah, sementara kekurangan dan terganggunya tidur akan mendatangkan murka.

Wasiat ketujuh dan kedelapan, jagalah harta suami, peliharalah kehormatan dan wibawa keluarganya. Kunci keberhasilan dalam mengelola harta benda adalah kecakapan menghitung dan kunci kesuksesan dalam keluarga adalah kecakapan mengelola.

Wasiat kesembilan dan kesepuluh, jangan sekali-kali melanggar perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya, karena bila engkau melanggar perintahnya, maka engkau telah menyempitkan dadanya, dan bila engkau menyebarkan rahasianya, maka engkau telah mengkhianati amanatnya. Dan jangan sekali-kali engkau bersuka cita dihadapannya bila dia sedang bersedih, dan jangan pula engkau menampakan kesedihan dan wajah cemberut ketika dia sedang bergembira.

Seorang wanita berkata kepada ayahnya sambil menangis, "wahai ayah, tadi malam aku dan suamiku bertengkar, dia marah karena sebuah kalimat yang keluar dari mulutku. Setelah aku melihat kemarahannya, aku menyesal telah melakukannya. Aku minta maaf kepadanya atas kesalahanku. Dia menolak berbicara denganku dan memalingkan mukanya. Akupun merengek dan bergelayut manja hingga dia tersenyum dan meridhoi diriku kembali. Sebelumnya aku sangat takut kepada Tuhanku bila Dia menghukumku disaat aku telah membuat suamiku marah."
Ayahnya berkata kepadanya, " Wahai putriku, demi Allah yang jiwaku berada ditanganNya, seandainya kamu meninggal sebelum suamimu meridhoimu, maka aku tidak akan meridhoimu. bukankah kamu mengetahui bahwa wanita yang dimurkai oleh suaminya, maka dia dilaknat sebagaimana dalam Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran, dan dikeraskan penderitaannya dalam sakaratul maut, serta dipersempit kuburnya. Maka berbahagialah wanita yang diridhoi oleh suaminya. "
Seorang wanita sholehah selalu berusaha agar dicintai dan diridhoi oleh suaminya. Dia selalu berusaha menghindar dari kerikil-kerikil yang mengganggu kehidupan keduanya.

Nasehat seorang suami terhadap istrinya :

Terimalah ampunan dariku,
maka kau akan mendapatkan cintaku....
Dan janganlah kau membalas dan menantangku,
bila aku sedang marah
dan janganlah banyak mengeluh
karena engkau akan dikuasai oleh hawa nafsu....
lalu hatiku tidak akan menyukaimu.....
sementara hati ini memang selalu berubah...
saya melihat cinta dan kekerasan
apabila menyatu dalam hati, pasti cinta akan pergi....

08 Februari 2008

Menjalin suatu hubungan asmara memang selalu memberikan kesan yang sangat indah dan anda harus mempertahankannya jika memang sudah sepadan. Karena cinta tidak akan pernah begitu indah jika tanpa persahabatan, yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan prosesnya adalah irreversible.

Seorang kekasih yang terbaik adalah sahabat yang terhebat. Saat anda mencintai seseorang maka jangan pernah berharap bahwa seseorang itu akan mencintai anda dalam kapasitas yang sama. Satu diantara anda akan memberikan lebih dan yang lain akan dirasa kurang. Begitu juga dalam cinta, anda yang mencari dan yang lain akan menanti.

Jadi anda jangan pernah merasa takut untuk jatuh cinta karena akan begitu menyakitkan dan mungkin akan menyebabkan anda sakit atau bahkan menderita. Tapi jika anda tidak mengikuti kata hati maka akan menyebabkan anda akan menangis dan jauh lebih pedih lagi. Karena saat itu anda akan menyadari bahwa anda tidak pernah memberikan cinta itu sebuah jalan.

Sebenarnya cinta bukan hanya sekedar perasaan tetapi sebuah komitmen. Memang perasaan bisa datang dan pergi begitu saja tetapi cinta tidak harus berakhir bahagia karena cinta tidak harus berakhir.

Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan karena cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran tetapi dari hati yang paling dalam.

Saat anda mencintai seseorang sebaiknya anda jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan karena jika anda berpikir seperti itu maka anda bukan mencintai tetapi berinvestasi.

Mencintai seseorang maka anda harus siap untuk menerima penderitaan. Karena saat anda mengharapkan cinta mampu membahagiakan anda maka anda bukan mencintai tetapi memanfaatkan. Akan lebih baik jika anda kehilangan harga diri dan ego anda bersama seseorang yang anda cintai daripada kehilangan seseorang yang anda cintai. Karena memang mempertahankan ego tidak akan berguna untuk diri anda.

Janganlah anda mencintai seseorang seperti bunga karena bunga akan mati saat musim berganti. Cobalah anda cintai mereka seperti sungai karena sungai akan mengalir selamanya.

Apabila cinta meninggalkan hati anda memang rasanya seperti serpihan kaca yang menyakitkan hati anda. Tetapi tancapkan dalam pikiran anda bahwa akan ada seseorang yang bersedia menyembuhkan luka anda dan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca tersebut agar hidup anda kembali utuh. Jadi berjuanglah untuk mendapatkan cinta sejati anda.

Tahukan anda, apakah kebahagiaan itu sesungguhnya ? dan tahukah anda dimana sesungguhnya letak kebahagiaan itu ? apakah dengan memiliki harta yang banyak, rumah yang mewah, jabatan atau kekuasaan yang tinggi, atau istri yang cantik dan anak2 yang bisa dibanggakan ? Teman, sesungguhnya :

1. Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup itu ibarat lukisan; Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang.

2. Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.

3. Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.

4. Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin Anda menunjukkan seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda. Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena terlalu banyak bercuap-cuap.

5. Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati: memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Sebab, setiap ciptaan adalah milik Anda. Kita semua adalah ciptaan Tuhan yang satu.

6. Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim.

7. Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila Anda menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke manapun Anda pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.

8. Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti matahari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatan sinarnya.

9. Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku".

10. Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup Anda dengan kebahagiaan.

11. Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman bunga pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu?

12. Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.

13. Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara! yang tidak prinsipiil.

Renungkan setiap rahasia yang ada di dalamnya dan rasakan apa yang dikatakannya......

05 Februari 2008

Kiat-kiat dibawah ini mungkin berguna bagi anda :

1. Sesering mungkin membawa anak ke perpustakaan. Umumnya anak-anak menyukai perpustakaan, mereka akan berlarian kesana kemari mengitari lorong-lorong diantara rak-rak buku serta melihat pajangan yang berwarna warni dan juga buku-buku yang bergambar yang tentu sangat menakjubkan bagi mereka.Dengan seringnya mereka dengan suasana seperti ini lambat laun minat baca anak akan tumbuh.

2. Ajaklah anak anda ke toko buku sesering mungkin Biarkanlah mereka memilih buku yang mereka senangi. Anak tidak harus membeli semua buku di toko, belikan mereka sebuah buku tidak perlu mahal. Nanti mereka akan sadar sendiri bahwa anda tidak hanya mengeluarkan uang setiap harinya untuk membeli roti dan susu saja akan tetapi juga secara rutin mengeluarkan uang untuk membeli buku.

3. Belilah sebanyak mungkin buku-buku bergambar di bursa buku murah atau di pasar loak. Kumpulkan dan penuhilah rak buku rumah anda dengan membeli buku di bursa buku murah tersebut. Biarkanlah sesekali anak anda menggunting atau membuat rumah-rumahan dari buku tersebut atau yang paling baik tentu dengan membacanya.

4. Jadikanlah saat membaca cerita saat yang menyenangkandan mengesankan bagi anak anda. Bacakanlah buku apapun yang diinginkan anak anda. Mungkin anda akan menjerit karena harus membacakan cerita itu lagi berulang-ulang. Yang terpenting disini adalah mereka menyadari bahwa anda menghormati selera mereka dan mereka sendiri menikmati pembacaaan itu.

5. Sisihkan lebih banyak uang untuk membeli buku daripada membeli Video kartun Disney kegemaran anak anda.

6. Bila anak anda tidak menikmati aktivitas awal membaca maka berhentilah. Mungkin ini terlalu dini bagi anak anda. Jika anak anda masih suka bermain Lumpur dihalaman, bekerjasama dengan temannya membuat terowongan china misalnya atau membuat rel dan kereta api, biarkan saja mereka melakukanya yang terpenting disini bagi anda adalah menyediakan buku-buku yang menarik yang ada hubungannya dengan permainan yang mereka sukai. Cepat atau lambat dengan cara seperti ini minat baca anak akan tumbuh dengan sendirinya.

7. Bersikaplah antusias dalam upaya awal mengajak anak anda membaca. Pujian merupakan senjata yang sangat ampuh. - katakan kepada anak betapa hebatnya ia ketika ia mulai membaca. - bahwa anda senang mendengar ia membaca. - ajarkan kepada mereka bagaimana melafalkan kata apapun yang mereka tanyakan kepada anda ,akan tetapi jangan bersikap berlebihan seperti menyebutkan 50% kata yang mereka tidak tahu bahwa kata-kata ini mereka lafalkan dengan keliru.Pusatkan pada hal yang mereka lakukan dengan benar. Mereka toh sedang belajar membaca.

8. Memilih sekolah taman kanak-kanak Jangan memilih Sekolah taman kanak-kanan semata-mata karena skolah tersebut mengajarkan membaca kepada muridnya. Karena kreteria sekolah taman kanak-kanak adalah sebuah tempat yang menyenangkan, hangat dan rileks. Bila sekolah tersebut mengajarkan pelajaran awal membaca boleh-boleh saja, tetapi tidak harus. Sekolah yang terlalu banyak memaksa anak belajar membaca, sedangkan mereka belum siap, ini tidak hanya membuat anak-anak membeci sekolah tetapi mereka juga akan membenci aktivitas membaca.

Semua orang tua pasti ingin anaknya suka belajar, tapi bagaimana caranya? Membuat anak suka belajar memang gampang-gampang susah, namun berikut ini 5 kiat yang efektif untuk diterapkan:

Pertama
Suasana yang menyenangkan adalah syarat mutlak yang diperlukan supaya anak suka belajar. Menurut hasil penelitian tentang cara kerja otak, bagian pengendali memori di dalam otak akan sangat mudah menerima dan merekam informasi yang masuk jika berada dalam suasana yang menyenangkan.

Kedua
Membuat anak senang belajar adalah jauh lebih penting daripada menuntut anak mau belajar supaya menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu. Anak yang punya prestasi tapi diperoleh dengan terpaksa tidak akan bertahan lama. Anak yang bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang.

Ketiga
Kenali tipe dominan cara belajar anak, apakah tipe Auditory (anak mudah menerima pelajaran dengan cara mendengarkan), Visual (melihat) ataukah Kinesthetic (fisik). Meminta anak secara terus menerus belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan tipe cara belajar anak nantinya akan membuat anak tidak mampu secara maksimal menyerap isi pelajaran, sehingga anak tidak berkembang dengan maksimal.

Keempat

Belajar dengan jeda waktu istirahat setiap 20 menit akan jauh lebih efektif daripada belajar langsung 1 jam tanpa istirahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak mampu melakukan konsentrasi penuh paling lama 20 menit. Lebih dari itu anak akan mulai menurun daya konsentrasinya. Jeda waktu istirahat 1-2 menit akan mengembalikan daya konsentrasi anak kembali seperti semula.

Kelima
Anak pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada di sekitarnya. Anak akan menjadi sangat antusias dan semangat untuk belajar jika isi atau materi yang dipelajari anak sesuai dengan perkembangan anak. Anak akan menjadi mudah bosan jika yang dipelajari terlalu mudah baginya, dan sebaliknya anak akan menjadi stres dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit.

Kuncinya adalah mengenali keunikan anak anda. Jika anda sudah tahu apa saja yang dapat memotivasi dia, maka tidak akan sulit untuk membuatnya menyukai belajar. Kenalilah minatnya, kembangkan itu dengan mengarahkannya secara lebih terfokus. Hal yang perlu diingat adalah, setiap anak mempunyai perbedaan-perbedaan dan keunikannya masing-masing, tugas kita sebagai orang tua adalah mengenalinya dan mengasahnya. Selain itu, jadilah teladan yang baik bagi mereka, jika mereka melihat bahwa orang tuanya juga antusias dalam mempelajari hal-hal baru, maka pasti mereka akan terpengaruh. Peran anda sangat kuat sebagai orang tua, karena mereka menjadikan anda sebagai panutan.

1. Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang makan.

2. Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agar berhati-hati dan jangan sampai mengotori pakaian.

3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya memen-tingkan perut saja.

4. Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akan sulit bagi dia melepaskannya.

5. Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu hanya untuk kaumwanita.

6. Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, maka hendaknya mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya hingga melebihi mata kaki). Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal- hal ini.

7. Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi setelah dewasa ia memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.

8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur'an dan buku- buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur'an dengan tafsirnya, hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa mencintai dan menela-dani mereka. Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy'ariyah, Mu'tazilah, Rafidhah dan juga kelompok-kelompok bid'ah lainnya agar tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang banyak ber-kembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.

9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan jiwa.

10. Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan mengahafal syair- syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.

11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagia- kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan, hendaknya jangan disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.

12. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan kepadanya jika terus melakukan itu, maka orang-orang akan membenci dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah memarahi, sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.

13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan dari ayah.

14. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan kebosanan dan melemahnya kondisi badan.

15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena terlalu lama tidur dan kurang gerak.

16. Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, sebab ketika ia melakukannya, tidak lain karena adanya keyakinan bahwa itu tidak baik.

17. Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah (atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.

18. Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak (berkacak) pinggang seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.

19. Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya, pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia ber-sikap tawadhu', lemah lembut dan menghormati temannya.

20. Tumbuhkan pada anak (terutama laki-laki) agar tidak terlalu mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secara berlebihan, melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.

21. Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari keluarga terpandang (kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab itu adalah sikap tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi karena itu adalah perbuatan mulia dan terhormat.

22. Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama muslim dan banyak menguap.

23. Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.

24. Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau dzikir kepada Allah.

25. Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.

26. Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia seperti melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang- orang yang suka melakukan hal itu.

27. Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam kondisi sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebab pujian akan mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.

28. Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesai belajar, membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.

29. Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkan meninggalkan bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah- perintah.

30. Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, pengajar (ustadz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua. Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat. Dan sebisa mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).

Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi pendidikan anak perempuan.

WaAllahu ta'ala a'lam. Syeikh Muhammad Soleh Uthaimin

04 Februari 2008

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di hati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2 saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.


Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.


Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. “Mengapa?”, dia bertanya dengan terkejut. “Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan” Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.


Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?”. Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?”
Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.” Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan. … “Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

“Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya.”

“Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.”.

“Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu. ”

“Kamu selalu pegal-2 pada waktu ‘teman baikmu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.”

“Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami.”

“Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu.”
“Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna2 bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu”.
“Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku.”

“Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. ”
“Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu. ”

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.

“Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu.”

“Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan
barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah,
bahagiaku bila kau bahagia.”.

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.

Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari ia mencintaiku. Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga”.

Suamiku …..

Engkau adalah seseorang yang paling berharga didalam hidupku…

Selama hidupku, aku selalu berdoa untuk seseorang sepertimu…..

Dan berkat kehendak Allah akhirnya aku menemukanmu…

Lalu kita kemudian saling mencintai, saling menyayangi dan berjanji….

Bahwa kita akan selalu setia dan saling memiliki satu sama lain…..

Sayang…..

Aku tau…..Cinta kasih ini tak akan pernah mati….

Kau akan selalu menjadi bagian dari hidupku…

Dan aku akan menjadi bagian dari hidupmu.... tanpa batas…..

Tak ada kata yang cukup untuk bisa ku uraikan…

Tentang bagaimana perasaan aku pada mu …

Aku mencintaimu dan menyayangimu sepenuh hatiku…..

Kau adalah denyut jantungku dan juga nafas dari kehidupanku…

Tanpa ada rasa ragu sedikitpun dihatiku ingin kukatakan bahwa……

" ENGKAU MERUPAKAN KARUNIA TERINDAH DALAM HIDUPKU"


Sayang.....

Aku adalah wanita yang paling beruntung didunia karena kau milikku…

Aku berterima kasih karna telah memilikimu dalam hidupku…

Setiap saat aku selalu ingin bersamamu dan mendampingimu

kemanapun kau pergi…..

Dan seandainya kehidupan ini semua telah berakhir ……

Aku masih berharap bisa menjadi bidadarimu yang akan menemanimu disurga nanti…