26 Mei 2008

Tepat tanggal 26 Mei kemarin anak bungsuku Rafi berulang tahun yang kedua, kami sekeluarga menyambutnya dengan bahagia. Terutama kak Tasya dan bang Adjie, dengan semangat mereka rela membuka celengan mereka untuk membelikan adiknya sebuah kue tart sebagai hadiah ulang tahun. He..he..he... kompak juga yach ???



Naah.. ini dia kue tart hadiah ulang tahun untuk rafi dari kakak dan abangnya..... Ayah dan Bunda kasih apa ya ???


Tiup lilinnya..tiup lilinnya...plok..plok..plok...semua bernyanyi
( duuhhh.... kelihatannya seneng banget si rafi ya...??? )


Hmm..nyamm...nyamm...kue tartnya enaaaak...makasih kak Tasya dan bang Adjie.....!!!!!




Kak Tasya dan bang Adjie udah laper nih mau makan dulu, Nyam..nyam.. nyammmm.......!!!!Ayam gorengnya enak euy.....
tapi.....kok si rafi malah sibuk main balon....???




Keasyikan main, Rafi mulai rewel nih, udah ngantuk, capekkk...mau bobok, OAHHHHHH...!!!!!

==========@@@@@@@@@===========



Sampai jumpa dicerita Rafi berikutnya yaaa ??? Kiss bye $#@#$%..... Mwaaahhh....

25 Mei 2008


Before you were born

I’d never have guessed

Such a wonderful son

That I would be blessed




When you were little

I’d watch you play

You’d smile at me

In your own cute way




My heart would fill

With my love for you

Without you I’d wonder

What would I do



And as you grew up

I watched you with pride

Happy was I with

You at my side




You mean so much to me

And you give me so much pleasure

I love you so very much

And you I'll always treasure

I'm here for you

With lots of love to give

With you in my life

I have more reason to live

These things I say

Are from the bottom of my heart

I want you to know

In my life you're a big part


Happy Birthday Rafi……

I Love You…...

From Ayah & Bunda with Love…..



19 Mei 2008

Silahkan pilih orang yang terpenting dalam sepanjang hidupmu.

Disaat menuju jam-jam istirahat kelas, dosen mengatakan pada mahasiswa/mahasiswinya:

“Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar.”

Kemudian salah satu mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis.

DOSEN: Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda, pada papan tulis.

Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut. Ada nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan lain-lain.

DOSEN: Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya yang menurut anda paling tidak penting !

Mahasiswi itu lalu mencoret satu nama, nama tetangganya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Kemudian mahasiswi itu mencoret satu nama teman kantornya lagi.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi !

Mahasiswi itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya.

Sampai pada akhirnya diatas papan tulis hanya tersisa tiga nama, yaitu nama orang tuanya, suaminya dan nama anaknya.

Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua Mahasiswa/mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen, dalam pikiran mereka (para mahasiswa/mahasiswi) mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswi itu.

Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata, “Silahkan coret satu lagi!”

Dengan pelahan-lahan mahasiswi itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis, mencoret nama orang tuanya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. Lambat laun menetapkan dan mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat sedih.

Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, “Orang terkasihmu bukannya Orang tuamu dan Anakmu? Orang tua yang membesarkan anda, anak adalah anda yang melahirkan, sedang suami itu bisa dicari lagi. Tapi mengapa anda berbalik lebih memilih suami sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?

Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang akan di jawabnya.

Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata, “Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya.”

Note :
Terkadang dalam hidup ini kita sering di hadapkan akan pilihan sulit. Dan kita harus melaui semua itu dengan hati yang lapang.

16 Mei 2008

“Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara.


Kita akan segera mengerti bahwa ternyata “Pekerjaan” hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali.Tetapi empat bola lainnya *Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit-terbuat dari gelas.


Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya. Bagaimana caranya ?


Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special.


Jangan tetapkan tujuan dan sasaran Kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya Kita yang mengerti dan dapat merasa “apa yang terbaik untuk kita”.


Jangan mengganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.


Jangan biarkan hidup kita terpuruk dengan hidup di ‘masa lampau’ atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.


Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan.Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha. Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.


Jangan berusaha untuk mengunci Cinta memasuki hidupmu dengan berkata : “tidak mungkin saya temukan”. Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya “sayap”.


Janganlah berlari, meskipun hidup tampak sangat cepat, sehingga kita lupa dari mana kita berasal dan juga lupa sedang menuju kemana kita. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.


Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu Pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat Kita bawa kemanapun tanpa membebani. Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembrono. Karena keduanya tidak mungkin kita ulang kembali jika telah lewat. Hidup bukanlah pacuan melainkan suatu perjalanan dimana setiap tahap sepanjang jalannya harus dinikmati.


Dan akhirnya resapilah :

MASA LALU adalah SEJARAH,
MASA DEPAN merupakan Misteri dan
SAAT INI adalah KARUNIA.

Itulah kenapa dalam bahasa inggris saat ini disebut “The Present”.

15 Mei 2008

"If I know what love is, it is because of you." - Hermann Hesse (1877-1962)

"Listen to my heart, can you hear it sing: Come back to me and forgive everything." - Moulin Rouge -

"I have learned not to worry about love; But to honor its coming with all my heart." - Alice Walker (1944~)

"Love is an act of endless forgiveness, a tender look which becomes a habit." - Peter Ustinov (1921-2004)

"Love is always bestowed as a gift - freely, willingly, and without expectation - We don't love to be loved; we love to love." - Leo F. Buscaglia (1924-1998)

"True, we love life, not because we are used to living, but because we are used to loving. There is always some madness in love, but there is also always some reason in madness." - Friedrich Wilhelm Nietzsche (1844-1900)

"But true love is a durable fire, In the mind ever burning, Never sick, never old, never dead, From itself never turning." - Sir Walter Raleigh (1552-1618)

"Love is the emblem of eternity; it confounds all notion of time; effaces all memory of a beginning, all fear of an end." - Madame De Stael (1766-1817)

"I have loved to the point of madness; That which is called madness, That which to me, Is the only sensible way to love." - Françoise Sagan (1935-2004)

"To get the full value of a joy you must have somebody to divide it with." - Mark Twain (1835-1910)

"True love begins when nothing is looked for in return." - Antoine De Saint-Exupery (1900-1944)

"I love thee, I love but thee With a love that shall not die Till the sun grows cold And the stars grow old." - William Shakespeare (1564-1616)

"Since love grows within you, so beauty grows. For love is the beauty of the soul." - Saint Augustine of Hippo (354-430AD)

"Absence sharpens love, presence strengthens it." - Thomas Fuller (1608-1661) English Clergyman, Author

"The most wonderful of all things in life, I believe, is the discovery of another human being with whom one's relationship has a glowing depth, beauty and joy as the years increase. This inner progressiveness of love between two human beings is a most marvelous thing, it cannot be found by looking for it or by passionately wishing for it. It is a sort of Divine accident." - Sir Hugh Seymour Walpole (1884-1941)

"Love conquers all things; let us surrender to Love." - Virgil (70-19BC)

"Love is a fire. But whether it is going to warm your hearth or burn down your house, you can never tell." - Joan Crawford (1908-1977)

"Some tension is necessary for the soul to grow, and we can put that tension to good use. We can look for every opportunity to give and receive love, to appreciate nature, to heal our wounds and the wounds of others, to forgive, and to serve." - Joan Borysenko

"The hours I spend with you I look upon as sort of a perfumed garden, a dim twilight, and a fountain signing to it - you and you alone make me feel that I am alive - Other men, it is said, have seen angels, but I have seen thee and thou art enough." - George Moore (1852-1933)

"They say a person needs just three things to be truly happy in this world: someone to love, something to do, and something to hope for." - Thomas Edward Bodett (1955~)

"Gather the rose of love whilst yet is time." - Edmund Spenser (1552-1599)

"Nobody has ever measured, not even poets, how much the heart can hold." - Zelda Fitzgerald (1900-1948)

"What the world really needs is more love and less paperwork." - Pearl Bailey (1918-1990)

"A man reserves his true and deepest love not for the species of woman in whose company he finds himself electrified and enkindled, but for that one in whose company he may feel tenderly drowsy." - George Jean Nathan (1882-1958)

"Love in its essence is spiritual fire." - Emanuel Swedenborg (1688-1772)

"It is not night when I do see your face." - William Shakespeare (1564-1616)

"The first duty of love - is to listen." - Paul Johannes Tillich (1886-1965)

"Put your hand on a hot stove for a minute, and it seems like an hour. Sit with a pretty girl for an hour, and it seems like a minute. THAT'S relativity." - Albert Einstein

"Love recognizes no barriers. It jumps hurdles, leaps fences, penetrates walls to arrive at its destination, full of hope." - Maya Angelou (1928~)

"Nothing in this world is single, all things by laws divine in one spirit mix and mingle; why not I with thine?" - Percy Bysshe Shelley (1792-1822)

"For it was not into my ear you whispered But into my heart Twas not my lips you kissed But my soul." - Judy Garland (1922-1969)

"Love is the greatest refreshment in life." - Pablo Picasso (1881-1973)

"Love is life. All, everything that I understand, I understand only because I love." - Leo Tolstoy (1828-1910) [Count Lev Tolstoi]

"Gravitation is not responsible for people falling in love." - Albert Einstein (1879-1955)

"At the touch of love, everyone becomes a poet." - Plato (427-347BC)

"Remember tonight, for it is the beginning of always." - Dante Alighieri (1265-1321)

"The most powerful symptom of love is a tenderness which becomes at times almost insupportable." - Victor Hugo (1802-1885)

"A happy marriage has in it all the pleasures of friendships, all the enjoyment of sense and reason - and indeed all the sweets of life. [The Spectator Magazine]" -

"Love is a haunting melody That I have never mastered And I fear I never will." - William Seward Burroughs (1914-1997)

"Love withers with predictability; its very essence is surprise and amazement. To make love a prisoner of the mundane is to take its passion and lose it forever." - Leo F. Buscaglia (1924-1998)

14 Mei 2008

Mungkin semua orang selalu berusaha untuk bisa meningkatkan diri dan wawasannya. Untuk mendapatkannya maka hidupnya akan dijalani dengan selalu berpikir positif. Tapi melatih diri agar memiliki pemikiran yang positif memang tidak mudah. Tidak ada salahnya anda kenali beberapa orang yang memiliki pikiran positif dan coba terapkan langkah yang dilakukannya, simak berikut ini.

Melihat masalah sebagai tantangan. Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.


Menikmati hidupnya. Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tidak berarti ia tidak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.


Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.


Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak. 'Memelihara' pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Mungkin anda akan berpikir tidak akan menimbulkan masalah tapi justru sebaliknya.


Selalu mensyukuri apa yang telah dimilikinya. Jadi mulailah berkeluh kesah atau mengeluhkan tentang apa yang tidak anda miliki, cobalah syukuri apa yang telah anda dapatkan.


Tidak mendengarkan gosip yang tidak menentu. Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan pembicaraan yang tidak jelas pangkal ujungnya akan menjauhkan anda dari pemikiran positif.


Hindari selalu membuat alasan yang tidak jelas. Cobalah anda kerjakan apa yang harus diselesaikan, jangan hanya bicara saja. Karena bila anda hanya bicara saja tapi tidak ada pelaksanaannya maka pikiran positif tidak akan menghampiri anda.


Gunakan bahasa positif. Hal ini bermaksud adalah anda harus menggunakan kalimat yang bernada optimisme. Cobalah tanamkan dalam diri anda bahwa semua masalah pasti akan terselesaikan, asalkan anda yakin dan optimis.


Menggunakan bahasa tubuh yang positif. Dengan cara tersenyum, berjalan dengan langkah tegap dan gerakan tangan yang ekspresif atau anggukan maka menandakan anda sudah memiliki pemikiran yang positif. Biasakan berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias dan 'hidup'.


Satu hal yang menandakan seseorang sudah memiliki pemikiran yang positif adalah peduli pada citra dirinya. Dengan begitu, dia akan selalu berusaha tampil sempurna, baik didalam maupun diluar. Apakah anda sudah memiliki pemikiran yang positif?

11 Mei 2008

Life gives answer in 3 ways.
Life gives answer in 3 ways... It says Yes & gives u what u want, it says no and gives u something better, it says wait and gives u the Best!

What is trust ?? Trust is a feeling
What is trust ?? Trust is a feeling that a one year child has , when you throw him in air and catch again , and he enjoys it...

Dont think how many moments in your life
Dont think how many moments in your life, just think how much life is there in a moment.

Success is like tip of the tail
Success is like tip of the tail !!!If cat runs to catch the tail.It has to keep running forever.But if it walks in its own style.Tail follows!!Live life with ur own rules....

GOD is always playing CHESS
GOD is always playing CHESS with each one of us. He makes Moves in our LIFE & then sits back to see how we react to the CHALLENGES ... So make the best move before CHECKMATE....

In life LOVE is never planned
In life LOVE is never planned nor does it happen for a reason.But when LOVE is real,It becomes ur PLAN for life and ur reason for living.

If 10 people care 4 u
If 10 people care 4 u, one of them is me, if 1 person cares 4 u that would be me again, if no 1 cares 4 u that means i m not in this world.

When You give your heart
When time comes for u to give ur heart to someone, make sure u select someone who will never break ur heart, cuz broken hearts has never spare parts.

I m feeling so happy
I m feeling so happy, do u know why? cuz i m so lucky, do u know how? cuz God loves me.Do u know how? cuz he gave me a gift. Do u know what? its YOU my love.


10 Mei 2008

Perkembangan kecerdasan anak yang sangat pesat terjadi sejak anak baru lahir sampai usia lima tahun, sehingga hampir 50 persen potensi kecerdasan anak sudah terbentuk pada usia empat tahun. Kemudian secara bertahap mencapai 80 persen pada usia delapan tahun.

Kreativitas anak mulai meningkat pada usia tiga tahun dan mencapai puncaknya pada usia empat setengah tahun. Kreativitas anak akan menurun apabila tidak diupayakan perkembangan potensi kecerdasannya. Data-data ini merupakan hasil penelitian ahli perkembangan anak dari Universitas Georgia Amerika Serikat, Dr Keith Osborn.

Pakar psikologi anak Dr Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto juga pernah menyatakan bahwa usia balita merupakan masa penting bagi perkembangan potensi seseorang, termasuk rasa percaya dirinya.

Perkembangan potensi anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, karena anak akan dengan cepat menirukan dan belajar dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan.

Dengan demikian merupakan kewajiban para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, tempat anak tumbuh dengan nyaman, sehingga dapat memancing keluar potensi dirinya, kecerdasan dan percaya diri. Disamping itu orangtua perlu memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan dari setiap tahap.

Pada masa-masa penting pertumbuhan tersebut, anak memerlukan asupan makanan bergizi yang cukup, disertai kasih sayang dan perhatian orangtua. Kesemuanya ini berguna untuk akan menunjang pertumbuhan otak dan cara berpikir anak.

Dari hasil penelitian, ternyata kecerdasan anak tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus dirangsang. Misal, untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pada seorang anak, misalnya, maka orangtua harus rajin menjalin percakapan dengan sang anak. Saat anak masih bayi, tetaplah mengajaknya berbicara dengan suara yang halus, meski anak belum mengerti.

Menurut pendapat Kak Seto, anak dapat dirangsang untuk mengembangkan daya imajinasinya, dengan mendengarkan dongeng dari ibunya. Misalnya, dari dongeng yang didengar, anak akan membayangkan peri cantik yang baik hati atau kancil yang cerdik. Kemudian secara tidak langsung anak juga dapat diajak untuk melontarkan gagasannya pada satu masalah. Orangtua perlu membiasakan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, khususnya menyangkut kepentingan dirinya sendiri, misalnya menentukan makanan dan pakaian yang disukai, serta mengajak anak untuk mengomentari berbagai peristiwa, akan memacu anak untuk terus berpikir mengembangkan gagasannya.

Sejak usia dini, anak juga sudah dapat diperkenalkan pada kegiatan membaca dan menulis. Misalnya dengan cara membuat tulisan nama benda pada karton dan menempelkan tulisan tersebut pada benda yang dimaksud. Ini dapat merangsang daya ingat anak terhadap benda tersebut sekaligus memperkenalkan anak akan bentuk huruf dan tulisan. Untuk memacu kemampuan dasar matematika, anak dapat diperkenalkan pada konsep matematika secara sederhana, misalnya menghitung jumlah anak tangga, menghitung panjang meja dengan jengkal si anak, mengukur tinggi dan berat badannya sendiri.

Kegiatan dalam mengembangkan potensi kecerdasan anak hendaknya dilakukan dengan cara bermain, sehingga anak merasakan sebagai kreativitas yang menyenangkan. Jangan sampai anak merasa dipaksa harus belajar menulis, membaca, dan belajar berhitung. Orangtua harus dapat menciptakan suasana bermain yang dapat menumbuhkan hasrat ingin tahu yang besar serta kemampuan logika yang baik. Selain itu, anak harus dapat perasaannya dengan bebas, seperti rasa marah, sedih, takut, dan kecewa dalam keadaan wajar. Orangtua harus dapat berperan sebagai teman serta mendengarkannya, bukan justru semakin menyudutkan sang anak.

Peran orangtua yang berkualitas dalam mengembangkan kecerdasan dan perkembangan emosi anak secara bertahap, akan mendorong potensi anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kemampuan kecerdasan yang yang tinggi, pengendalian emosi yang baik, serta kuat mental spiritualnya.

07 Mei 2008

Update rutin virus definisi Norton menimbulkan sebuah kekacauan di Amerika Serikat yang menyebabkan akses internet puluhan ribu pengguna komputer terputus.

Pasalnya, update antivirus tersebut salah menganggap program penyaring CyberSitter buatan Solid Oak Software sebagai virus hingga memutus koneksi internet pemakainya. Menurut Solid Oak, file software tersebut dihapus oleh Norton sehingga tak bisa digunakan lagi.

Brian Milburn, Presiden Solid Oak mengatakan, peristiwa seperti ini sudah terjadi untuk ketiga kalinya. "Dalam opini saya, Norton lebih buruk dari virus yang saya kenal," ketus Brian, seperti dikutip detikINET dari PCMagazine.

Para pelanggan Solid Soak yang tidak mempunyai mekanisme recovery pun terkena imbasnya, mulai dari sekolah, perpustakaan hingga pengguna pribadi. Meski tak menyebut angka pasti, namun menurut juru bicara Solid Oak, puluhan ribu pengguna diperkirakan terkena efek kekacauan ini.

Untuk mengatasinya, konsumen sampai harus menginstal ulang seluruh sistem operasi dan software lainnya. Solid Oak pun menghubungi pihak Symantec -- selaku produsen Norton -- untuk memberikan dukungan teknis. Sementara juru bicara Symantec belum mau berkomentar banyak terkait kejadian ini. Mereka hanya menandaskan tengah menganalis penyebabnya.(detikinet)

Menyimak tulisannya Dewi Utama Faizah, "Anak-Anak Karbitan" yang pada saat menulis, bekerja di Direktorat pendidikan TK dan SD Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, Program Director untuk Institut Pengembangan Pendidikan Karakter divisi dari Indonesian Heritage Foundation.

Munurutnya, anak-anak yang digegas menjadi cepat mekar, cepat matang, akan cepat layu... Pendidikan bagi anak usia dini sekarang tengah marak-maraknya. Dimana-mana orang tua merasakan pentingnya mendidik anak melalui lembaga persekolahan yang ada. Mereka pun berlomba untuk memberikan anak-anak mereka pelayanan pendidikan yang baik. Taman kanak-kanak pun berdiri dengan berbagai rupa, di kota hingga ke desa.

Kursus-kursus kilat untuk anak-anak pun juga bertaburan di berbagai tempat. Tawaran berbagai macam bentuk pendidikan ini amat beragam. Mulai dari yang puluhan ribu hingga jutaan rupiah per bulannya. Dari kursus yang dapat membuat otak anak cerdas dan pintar berhitung, cakap berbagai bahasa, hingga fisik kuat dan sehat melalui kegiatan menari, main musik dan berenang. Dunia pendidikan saat ini betul-betul penuh dengan denyut kegairahan. Penuh tawaran yang menggiurkan para orangtua .

Kondisi diatas terlihat biasa saja bagi orang awam. Namun apabila kita amati lebih cermat, dan kita baca berbagai informasi di internet dan literatur yang ada tentang bagaimana pendidikan yang patut bagi anak usia dini, maka kita akan terkejut! Saat ini hampir sebagian besar penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak usia dini melakukan kesalahan. Di samping ketidak-patutan yang dilakukan oleh orang tua akibat ketidak-tahuannya!

Anak-anak yang digegas. Ada beberapa indikator untuk melihat berbagai ketidak-patutan terhadap anak. Diantaranya yang paling menonjol adalah orientasi pada kemampuan intelektual secara dini. Akibatnya bermunculanlah anak-anak ajaib dengan kepintaran intelektual luar biasa. Mereka dicoba untuk menjalani akselerasi dalam pendidikannya dengan memperoleh pengayaan kecakapan-kecakapan akademik di dalam dan di luar sekolah.

Kasus yang pernah dimuat tentang kisah seorang anak pintar karbitan ini terjadi pada tahun 1930, seperti yang dimuat majalah New Yorker. Terjadi pada seorang anak yang bernama William James Sidis, putra seorang psikiater.

Kecerdasan otaknya membuat anak itu segera masuk Harvard College walaupun usianya masih 11 tahun. Kecerdasannya dibidang matematika begitu mengesankan banyak orang. Prestasinya sebagai anak jenius menghiasi berbagai media masa. Namun apa yang terjadi kemudian? James Thurber seorang wartawan terkemuka pada suatu hari menemukan seorang pemulung mobil tua, yang tak lain adalah William James Sidis. Si anak ajaib yang begitu dibanggakan dan membuat orang banyak berdecak kagum pada beberapa waktu silam.

Kisah lain tentang kehebatan kognitif yang diberdayakan juga terjadi pada seorang anak perempuan bernama Edith. Terjadi pada tahun 1952, dimana seorang Ibu yang bemama Aaron Stern telah berhasil melakukan eksperimen menyiapkan lingkungan yang sangat menstimulasi perkembangan kognitif anaknya, sejak si anak masih berupa janin. Baru saja bayi itu lahir ibunya telah memperdengarkan suara musik klasik di telinga sang bayi. Kemudian diajak berbicara dengan mcnggunakan bahasa orang dewasa.

Setiap saat sang bayi dikenalkan kartu-kartu bergambar dan kosa kata baru. Hasilnya sungguh mencengangkan! Di usia 1 tahun Edith telah dapat berbicara dengan kalimat sempurna. Di usia 5 tahun Edith telah menyelesaikan membaca Ensiklopedi Britannica. Usia 9 tahun ia membaca enam buah buku dan koran New York Times setiap harinya. Usia 12 tahun dia masuk universitas.

Ketika usianya menginjak 15 tahun ia menjadi guru matematika di Michigan State University. Aaron Stem berhasil menjadikan Edith anak jenius karena terkait dengan kapasitas otak yang sangat tak berhingga. Namun khabar Edith selanjutnya juga tidak terdengar lagi ketika ia dewasa. Banyak kesuksesan yang diraih anak saat ia menjadi anak, tidak menjadi sesuatu yang bemakna dalam kehidupan anak ketika ia menjadi manusia dewasa.

Berbeda dengan banyak kasus legendaris orang-orang terkenal yang berhasil mengguncang dunia dengan penemuannya. Di saat mereka kecil mereka hanyalah anak-anak biasa yang terkadang juga dilabel sebagai murid yang dungu. Seperti halnya Einstein yang mengalami kesulitan belajar hingga kelas 3 SD. Dia dicap sebagai anak bebal yang suka melamun.

Selama berpuluh-puluh tahun orang begitu yakin bahwa keberhasilan anak di masa depan sangat ditentukan oleh faktor kognitif. Otak memang memiliki kemampuan luar biasa yang tiada berhingga. Oleh karena itu banyak orangtua dan para pendidik tergoda untuk melakukan "Early Childhood Training". Era pemberdayaan otak mencapai masa keemasannya. Setiap orangtua dan pendidik berlomba-lomba menjadikan anak-anak mereka menjadi anak-anak yang super.

Kurikulum pun dikemas dengan muatan 90 % bermuatan kognitif yang memfungsikan belahan otak kiri. Sementara fungsi belahan otak kanan hanya mendapat porsi 10% saja. Ketidak-seimbangan dalam memfungsikan ke dua belahan otak dalam proses pendidikan di sekolah sangat mencolok. Hal ini terjadi sekarang dimana-mana, di Indonesia.

Mengembalikan pendidikan pada hakikatnya untuk menjadikan manusia yang terang hati dan terang pikiran "good and smart" merupakan tugas kita bersama. Melakukan reformasi dalam pendidikan merupakan kerja keras yang mesti dilakukan secara serempak, antara sekolah dan masyarakat, khususnya antara guru dan orangtua.

Pendidikan yang ada sekarang ini banyak yang tidak berorientasi kepada kebutuhan anak sehingga tidak dapat memekarkan segala potensi yang dimiliki anak. Atau pun jika ada yang terjadi adalah ketidak-seimbangan yang cenderung memekarkan aspek kognitif dan mengabaikan faktor emosi.

Begitu juga orangtua. Mereka berkecenderungan melakukan training dini kepada anak. Mereka ingin anak-anak mereka menjadi "SUPERKIDS". "Inilah fenomena yang sedang trend akhir-akhir ini. Inilah juga awal dari lahirnya era anak-anak karbitan! Lihatlah nanti ketika anak-anak karbitan itu menjadi dewasa, maka mereka akan menjadi orang dewasa yang ke kanak-kanakan," kata Dewi Utama Faizah dsalam tulisannya.

03 Mei 2008

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya;
“Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”


Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab; “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”
“Tapi…” sang guru balik bertanya, “lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”


Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.


Sang guru lalu berkata; “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.
Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”


Sang guru masih melanjutkan; “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?”


Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.
“Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”


Sang guru masih melanjutkan; “Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda.”