28 Juli 2008

Buatku, dunia maya adalah dunia lain dari dunia nyata. Tapi dunia maya bukan dunia mimpi yang dihuni oleh mahluk yang hanya berfungsi sebagai penghias citra manusia. Dunia maya adalah sebuah tempat di mana orang-orang yang bergerak di dalamnya berwujud manusia biasa yang berunsur jiwa dan raga, serta dilengkapi pancaindra seutuhnya. Oleh karena itu sesuatu yang disebut baik di dunia nyata, baik pula di dunia maya. Hal yang disebut jelek di dunia nyata, jelek pula di dunia maya.

Bila ada yang beranggapan, segala perbuatan yang dilakukan di dunia maya itu serba sah dan tak ada konsekwensinya, menurut saya anggapan tersebut salah besar, sebab yang melakukan perbuatan itu adalah manusia juga, bukan sebuah gambar kartun. Bila seseorang mempunyai hobby mengajak kencan dan merayu-rayu seorang perempuan yang bukan muhrimnya di dunia maya, saya kira dia tak akan lepas dari resiko dan konsekwensinya sebagai manusia.

Apa yang dilarang di dunia nyata, saya kira di dunia maya pun demikian. Apa yang disebut salah di dunia maya, salah pula di dunia nyata. Dan dunia maya bukan tempat melarikan diri dari perhitungan dosa dan kesalahan. Jika salah, ya tetap saja salah!

Yang sering menjadi salah kaprah adalah adanya anggapan bahwa melakukan perbuatan salah di dunia maya itu tak masalah. Merayu dan mengajak pacaran istri-istri orang itu tak apa-apa, toh hanya di dunia maya, asal jangan dilanjutkan di dunia nyata. Lho, tak apa-apa bagaimana? Bukankah yang sedang merayu dengan mengetik kalimat-kalimat berbisa di keyboard dan memainkan mouse plus cursornya itu mahluk berjiwa, bernafas, dan berakal pikiran?

Salah ya salah saja, jangan sok moralis, sok nasihat pada orang lain, sedangkan dirinya sendiri belum tentu baik, bahkan bisa jadi dia lebih parah dan lebih dalam tenggelam dalam lautan kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuatnya di dunia cyber. Bisa saja dia bilang pada kita jangan begini jangan begitu, sementara dia sendiri sering mengajak, dan memaksa istri-istri orang untuk suka dan cinta padanya!

Saya lebih menghargai penghuni tetap alam maya yang tidak munafik, jujur, dan tidak merasa benar sendiri alias sok suci. Dan lebih-lebih, saya sangat menghargai penghuni tetap alam maya yang bersikap lurus-lurus saja dalam bergaul, tidak agresif maupun possessif.

Dan tulisan ini bukan hendak berbicara bahwa kita harus selalu benar, bukan! Yang saya ingin sampaikan adalah jangan dulu menuduh orang lain berbuat sesuatu yang lebih buruk dari dirinya, sementara dia sendiri setiap hari, dari pagi sampai sore menjalankan hal-hal yang dilarang oleh norma dan agama, seperti memacari/ mengencani istri-istri orang itu tadi di cyber, misalnya!

Untuk lebih pastinya, siapa-siapa saja yang lebih banyak kebaikan dan kesalahannya, biarlah malaikat Roqib dan Atid yang menilainya, ok?

*poponsaadah

0 Comments:

Post a Comment