30 Maret 2008


Meski empeng bisa membantu kita menenangkan anak. Namun empeng dapat berdampak negatif jika si kecil terlanjur tergantung menggunakannya. Bagaimana caranya agar anak mau melupakan empeng miliknya?

Ada untung ruginya
Dalam buku What to Expect The Toddler Years karangan Arlene Eisenberg, Heidi E Murkoff dan Sandee E Hathaway, disebutkan mengenai perdebatan untung-rugi penggunaan empeng bagi anak. Beberapa penelitian menyebutkan, penggunaan empeng justru dianjurkan bagi bayi-bayi prematur maupun bayi-bayi yang kerap terserang kolik. Tujuannya, untuk menenangkan mereka.

Di sisi lain, penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat merusak struktur mulut dan posisi gigi geligi bayi. Bahkan terkadang penggunaan empeng yang terlalu lama dapat menimbulkan masalah bagi kemampuan berbicara si kecil. Padahal, empeng merupakan alat yang sangat digemari para ibu untuk membantu menenangkan bayi mereka. Sehingga, tak sedikit ibu yang membeli empeng bagi anaknya. Apalagi, empeng maupun dot kini bentuknya dibuat sedemikian rupa disesuaikan struktur bentuk mulut anak. Namun, bagaimana sebaiknya?

Atasi jika berkelanjutan
Pada dasarnya pilihan untuk memakaikan empeng pada si kecil yang masih bayi sangat tergantung pada anda. Bagaimana pandangan anda terhadap pemakaian empeng ini pada anak, serta bentuk empeng seperti apa yang anda pilihkan baginya.

Namun mendekati usia anak yang kedua, sebaiknya ia tidak tergantung lagi pada empeng. Jika si kecil terlanjur tergantung pada empeng dan anda akan segera mengakhirinya, berikut ini beberapa cara yang dapat dicoba:

Ketergantungan anak pada empeng karena perasaan cemasnya
Karena cemas, ia mencari pelampiasan dengan cara mengempeng. Karenanya, cobalah memberi perhatian dan cinta yang cukup bagi si kecil. Hal ini akan membuatnya merasa nyaman dan aman bersama anda.

Cobalah mengalihkan perhatian anak dari empeng
Misalnya, dengan mengajaknya menyanyi, bercerita, bercanda atau pun bermain ketika anak teringat empeng nya.

Biasa anak mengatasi kondisi dengan empeng
Ketika anak merasa lapar atau lelah, ia biasanya mengatasinya dengan cara yang dikenal sebelumnya, yaitu mengempeng. Karenanya, hindari si kecil merasa lapar atau lelah.

Tegakan disiplin dengan konsisten
Katakan dengan tegas pada anak bahwa ia sudah terlalu besar untuk memakai empeng. Negosiasikan kapan ia mau melepaskan empeng . Kemudian, cobalah konsisten terhadap waktu yang telah ditetapkan anak sendiri bersama anda untuk tidak lagi mengempeng.

Anda berkesempatan mendorong si kecil melepas empeng saat empeng nya sobek atau rusak dan sudah waktunya dibuang. Tegaskan bahwa anda tidak membelikannya yang baru karena ia sudah cukup besar untuk terus menggunakan empeng. Jika cara ini yang dipakai, anda harus siap menggantinya dengan perhatian anda yang lebih besar. Atau, memberinya berbagai kegiatan agar si kecil cepat melupakan empeng nya.

0 Comments:

Post a Comment