19 Oktober 2008

Kanker merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Di antara berbagai jenis kanker yang dikenal luas saat ini, kanker serviks (mulut rahim) menjadi pembunuh utama perempuan. Di dunia, setiap dua menit seorang perempuan meniggal karena kanker serviks.

Di Indonesia, diperkirakan satu perempuan meninggal setiap jam karena penyakit ini. Sedangkan di Jakarta, satu perempuan meninggal setiap 1-2 hari akibat kanker serviks.
Namun popularitas dari kanker serviks ini masih kalah dibandingkan dengan kanker payudara dan kanker rahim. Akses informasi yang dimiliki oleh perempuan di Indonesia saat ini pun masih sangat terbatas. Hati nurani Dee tersentuh untuk segera membangun kesadaran bagi seluruh perempuan Indonesia untuk dapat memperoleh informasi yang lebih banyak lagi mengenai kanker serviks.

Penemuan vaksin HPV (human papiloma virus) tipe 16 dan 18, yang berpotensi untuk mencegah lebih dari 70 persen kejadian kanker serviks, dapat menjadi harapan bariu bagi perempuan Indonesia. Sebagai informasi, ada 15 jenis tipe HPV yang menyebabkan kanker yang dapat mengarah kepada kanker serviks di Asia Pasifik dan dunia. HPV tipe 16, 18, 45, 52, dan 31 merupakan penyebab lebih dari 80 persen kasus kanker serviks di Asia Pasifik. Kebanyakan infeksi HPV akan menghilang dengan sendirinya.

Namun dalam beberapa kasus infeksi tersebut menetap di mulut rahim. Tidak seperti virus lainnya, ketika seorang perempuan terinfeksi virus HPV, tidak berarti dia memiliki kekebalan terhadap virus ini. Karena itu, meskipun seorang perempuan telah terpapar HPV, dia tetap berisiko untuk mendapat infeksi berulang kali dari tipe HPV yang sama atau berbeda, dan tetap berisiko terkena kanker serviks.

Vaksin akan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan virus ketika masuk ke dalam tubuh, sebelum terjadi infeksi. Kanker serviks merupakan penyakit yang tidak mengenal umur dan tanpa menunjukan gejala apapun. Pada prinsipnya siapapun dapat terdapat terekspos dengan virus HPV, namun tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua virus HPV tersebut berbahaya.

Salah satu faktor yang memicu kanker serviks adalah terlalu muda dalam melakukan hubungan seks, kehamilan yang terlalu sering, penggunaan alat kontrasepsi pada perempuan yang berumur lebih dari 40 tahun serta infeksi menular seksual. Untuk identifikasi awal dapat dilakukan pap smear sebagai pencegahan sekunder. Sedangkan untuk pencegahan primer, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan melakukan vaksin HPV.

0 Comments:

Post a Comment