15 Oktober 2008

Berikut beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk memberikan pendidikan seks kepada anak-anak.

Pertama, berbicaralah dengan cara yang wajar, seperti berbicara tentang hal yang lain.

Kedua, hindari gaya seperti mengajar di sekolah.

Ketiga, pembicaraan hendaknya tidak hanya terbatas pada fakta biologis, tetapi juga tentang nilai, emosi, dan jiwa.

Keempat, jangan khawatir anda telah menjawab terlalu banyak terhadap pertanyaan anak. Mereka akan selalu bertanya tentang apa yang mereka tidak mengerti.

Kelima, anak-anak usia prasekolah juga perlu tahu bagaimana melindungi diri dari penyimpangan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa. Ini berarti orang tua harus memberitahu anak bahwa mengatakan "tidak" kepada orang dewasa bukanlah sesuatu yang dilarang.

Selanjutnya, jangan menunggu sampai anak mencapai usia belasan tahun untuk berbicara tentang masa pubertas. Mereka harus sudah mengetahui perubahan yang terjadi pada masa sebelumnya. Berilah suasana dan kesempatan agar anak merasa bebas dan aman mengajukan pertanyaan tentang seksualitas.

Setelah berbicara atau menjawab pertanyaan anak, ujilah apakah jawaban itu memang telah dimengerti. Berilah kesempatan kepada anak untuk menanyakan lagi kalau kemudian muncul pertanyaan baru. Kehidupan seksual orang tua sangat diperlukan sebagai contoh nyata bagi anak ketika berbicara tentang seksualitas. Lengkapi diri anda dengan pengetahuan terbaru.

Lengkapi pula pengetahuan anda dengan mempelajari masalah anatomi, fisiologi, biologi, moral, dan etika. Jangan salahkan kemajuan teknologi. Tanamkan nilai-nilai moral dan dampingi saat mereka mengakses internet.

Anak juga perlu diberi batasan-batasan soal pemanfaatan teknologi, misalnya mengakses internet hanya untuk mengerjakan tugas sekolah. Jika membekali anak dengan telepon genggam, pantaulah mereka sehingga anda mengetahui semua aktivitas mereka. Tempatkan komputer di ruang keluarga dan bukan di ruang pribadi. Tanamkan rasa tanggung jawab pada si kecil. Beri pengertian bahwa tiap perbuatan, termasuk soal seks, selalu ada risiko dan tanggung jawab yang harus dipikulnya.

0 Comments:

Post a Comment